Isa Itu Kalimat Allah Yang Berarti Tuhan Itu Sendiri

Pertanyaan
Surah Maryam 3 : 45, “...Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan Kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih 'Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat”.
Surah an-Nisa' 4 : 171 "Sesungguhnya al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan¬Nya kepada Maryam.. . "
Bukankah ayat ini membenarkan keyakinan Umat Kristen yang berkeyakinan bahwa Isa itu bukan sekedar Nabi tetapi juga Tuhan. Bandingkan dengan ayat injil berikut:

Injil, Rasul Besar Yohanes 16:28, “bahwa Isa Al-Masih datang dari Allah (Kalimat Allah). Aku (Isa Al-Masih) datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan datang kepada Bapa
Dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14, “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”.

Jawaban
Kata `kalimah' (kalimat) adalah bentuk tunggal, dan bentuk jamaknya adalah `kalimat'. Maksudnya adalah, bahwa nabi Isa diciptakan dengan kalimat, maka dijulukilah nabi Isa dengan `Kalimatullah' (kalimat Allah), sebab nabi Isa diciptakan dan diadakan dengan kalimat `kun' (kata perintah artinya: Jadilah!). Oleh sebab itu, Allah berfirman tentang Yahya: "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah" QS. Ali `Imran 3 : 39. , maksudnya, membenarkan Isa yang diciptakan dengan kalimat Allah. Oleh karena itulah ayat tersebut secara lengkapnya mengatakan demikian: Allah menggembirakanmu dengan kelahiran anak laki-laki yang kehadirannya melalui kalimat Allah, yaitu kalimat `kun, fayakun'.
Begitu juga dengan maksud ayat:
"Sesungguhnya al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan¬Nya kepada Maryam.. . " QS. an-Nisa' 4 : 171 maksudnya, diciptakan dengan kalimat yang dibawa Jibril as. kepada Maryam. Kalimat itu turun hingga menyentuh faraj Maryam, seperti layaknya pertemuan antara ayah dan ibu. Dengan sebab itu dinamailah Isa dengan `Kalimatullah', karena wujudnya ada dari kalimat `kun', seperti disebutkan dalam ayat yang artinya: "Sesungguhnya penciptaan `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia." QS. Ali `Imran 3 : 59

Isa al-Masih sebagai “Firman Tuhan” merupakan terjemahan dari kata “Kalimatuhu” ataupun “Kalimatu Robbi” yang secara terjemahan harfiahnya adalah “Kalimat-Nya” atau “Kalimat Tuhan”, sebagaimana surah 4 an-nisaa’ ayat 171 berikut :

Innamal masihu ‘isa ibnu maryama rosulullahi kalimatuhu
Sungguh, almasih ‘Isa putera Maryam adalah Rasul Allah dan Kalimat-Nya - Qs. 4 An-nisaa’ : 171

Beberapa pengertian dari istilah “Kalimat Tuhan” sendiri bisa kita lihat pada ayat al-Qur’an berikut :

Kalimatutul ‘azabi ‘alal kafirin
Telah berlakulah Kalimat azab bagi orang-orang yang kafir - Qs. 39 Az-Zumar : 71

Wa izibtala Ibrohima Robbuhu bi kalimati fa atammahunna
Dan ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa Kalimat dan tetap dilaksanakannya - Qs. 2 Al-Baqarah : 124

Dari contoh persamaan ayat tersebut, bisa diperoleh kesimpulan bahwa istilah Kalimat atau firman Tuhan disini berarti Ketetapan Tuhan kepada makhluk-Nya. Sehingga dengan demikian maksud dari ayat 171 An-Nisaa’ yang menyatakan ‘Isa al-Masih merupakan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam adalah Ketetapan atau keputusan Allah atas kelahiran ‘Isa al-Masih dari diri Maryam yang masih perawan, seperti maksud dari ayat berikut ini :

Al-masih putera Maryam itu hanyalah salah seorang Rasul seperti para Rasul sebelumnya - yang pernah ada - dan ibunya adalah orang yang sangat benar - Qs. 5 al-maidah : 75

“ Maryam berkata: Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun. Allah berfirman ( dengan perantaraan Jibril ) : Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya : Jadilah, lalu jadilah dia.“ ( QS Ali Imran : 47)

Nabi Isa bukan kalimat itu sendiri, tapi diciptakan dengan sebab kalimat. Kalimat bukan makhluk, tetapi Isa diciptakan dengan Kalimat. Kalimat berasal dari Allah untuk menciptakan sekalian makhluk, sebagaimana dijelaskan dalam ayat yang artinya: "Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia". QS. Yaasin 36:82
Kalamullah termasuk sifat (kebesaran) Allah, bukan makhluk. Isa diciptakan dengan Kalimat, dan Isa bukanlah kalimat itu sendiri, berbeda jauh dengan yang dipahami umat Nasrani.
Berikutnya, pengertian `seorang terkemuka di dunia dan diakhirat', maksudnya adalah nabi Isa mempunyai martabat, kedudukan dan kemuliaan di sisi Allah, seperti halnya nabi Musa dalam ayat yang artinya: "...Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat disisi Allah". Di antara bukti kedudukan terhormat ini ialah dukungan yang diberikan kepada Musa berupa mukjizat-mukjizat, keteguhannya dalam berdebat melawan kaumnya. Begitu juga dengan kemutajaban doa Musa, pertolongan, pemeliharaan dan penjaagaan dari musuh-musuh Allah yang berupaya mengalahkannya. Dengan alasan yang hampir serupa dengan diterima nabi Musa, maka nabi Isa pun mendapat penjagaan dan pengawasan Allah dari tipuan dan kebencian or¬ang Yahudi, tetapi bentuk kedudukan yang tinggi ini tidak mesti ditujukan doa kepada nabi Isa dan ia tidak mesti diserahi hak yang pada dasarnya hak kebesaran Allah.
Adapun maksud kalimat "termasuk orang-orang yang didekatkan" dalam ayat yang sedang dibicarakan, bahwa nabi Isa adalah orang yang mendapat kebahagiaan, mendapat keistimewaan kedekataan, martabat yang tinggi di surga yang diterangkan sebagai balasan amal kebaikan dalam ayat: "adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh rezki serta surga kenikmatan." QS. al-Waqi'ah 56 : 89 Kedekatan di sisi Allah adalah martabat tertinggi, yaitu martabat para nabi, para shiddiq, para syahid, orang-orang shalih yang dinyatakan mendapat pahala dalam firman Allah: "(yaitu) mata air yang minum dari padanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah." QS. al-Muthaffifin 83 : 28
Wallahu'alam.

5 Responses so far.

  1. Ngarang nih yee......sudah jelas Isa itu kalimat alloh....kok bisa2nya dipintar plintir

  2. Ngarang nih yee......sudah jelas Isa itu kalimat alloh....kok bisa2nya dipintar plintir

  3. Anonymous says:

    Menariknya di dalam kepercayaan Kristen, mereka tidak tahu Kalimat yang mana dari Kalimat-kalimat Allah yang bertukar menjadi tubuh badan manusia. Isa tidak dirujuk sebagai kalimat-kalimat Allah tapi hanya kalimat Allah.
    Buku Yunani Johanes 1:1 , menceritakan satu kalimat telah wujud di samping Tuhan. Dan kita tahu buku Yunani Johanes itu yang hanya dibukukan selepas Paulus membuat perakuan berjumpa Yesus di padang pasir dan ia bukannya buku yang berasal dari zaman Nabi Isa itu sendiri.

    Namun Islam menjawab bagaimana penciptaan Nabi Isa a.s itu mirip penciptaan Nabi Adam a.s. Dan bukannya dari salah satu perkataan Tuhan yang berubah menjadi manusia seperti yand ditulis dalam buku Yunani Kristen.

    Sebaliknya, Tuhan membentuk fizikal Isa di dalam rahim Maryam dan menurunkan perintah Jadilah!. Kalimat Jadilah! itu yang menyebabkan Isa menjadi bernyawa.

    Dan bukannya seperti yang dieprcayai oleh pengikut doktrin Paulus, yakni salah satu dari Kalimat-kalimat Tuhan bertukar menjadi manusia di bumi dan digelar anak Tuhan. Sungguhpun dalam ajaran Kristen, Adam juga digelar anak Tuhan. Namun Adam tidaklah terhasil dari kalimat yang bertukar menjadi manusia. Maka jelas Isa juga bukannya terhasil dari kalimat yang bertukar menjadi manusia.

  4. Deczen says:
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
  5. Putri yang tertukar....hahahahahah

Leave a Reply