Isa Itu Ruhullah Yang Berarti Tuhan Itu Sendiri

Pertanyaan
Dalam Qs. 21: 91 Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
Dapat kita lihat Al Qur’an mengajar kita bahwa Isa adalah “Ruhullah “ yang berarti Isa adalah Ruh Allah.
Qs. 4:171 "Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya".
Dan juga renungkan juga bunyi Hadits ini "Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah" (Hadits Anas Bin Malik hal. 72)
Jadi disini jelas sekali baik Kitab Injil, Al- Qur'an dan Hadits menyatakan bahwa Isa Al-Masih dalam pra keberadaan-Nya sebagai manusia adalah Firman Allah.
Apakah wujud Elohim dan Tuhan itu? "Elohim itu Roh" (Injil Rasul Besar Yohanes 4:24) "Tuhan itu Roh" (Injil Surat 2 Korintus 3:17). Jadi jelas bahwa wujudnya Elohim yang disebut Tuhan dan Juruselamat itu adalah Roh, bukan manusia. Namun Elohim yang disapa dengan sebutan Tuhan dan Juruselamat itu bersemayam dan berkarya di dalam pribadi Isa Al-Masih.
Jawaban
"Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami" Q S. at-Anbiya' 21 : 91.
Ayat menyatakan, bahwa peniupan ruh kepada Maryam dan ruh itu masuk melalui kemaluannya, lalu setelah itu Maryam mengandung nabi Isa. Kemudian Allah berfirman yang artinya:
"lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna". QS. Maryam 19 : 17
Ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah malaikat yang bicara kepada nabi Isa, "Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." QS.Maryam19:19
Dalam tafsir disebutkan, bahwa mafaikat meniupkan ke kantung baju Maryam, lalu ruh itu masuk ke dalam rahim dan jadilah nabi Isa.
Yang dimaksud dengan Ruh adalah sesuatu (makhluk) yang diciptakan Allah dari ruh, yang dengan adanya ruh tersebut makhluk menjadi hidup. Sama seperti yang terjadi pada penciptaan nabi Adam, dijelaskan dalam al-Quran yang artinya:
"Maka apabilaAku telah menyempumakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk karnu kepadanya dengan bersujud. " QS. al-Hijr 15 : 29

Allah telah meniupkan ruh kepada Adam, demikian juga dengan nabi Isa yang juga termasuk makhluk ciptaan Allah. Jelas disebutkan dalam ayat berikut yang artinya:
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhann ya untuk mengatur segala urusan. " QS. al-Qadr 97 : 4
Dan Allah berfirman yang artinya:
"Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf". QS. an-Naba' 78 : 38
Kesimpulannya, nabi Isa adalah tercipta dari ruh yang berasal dari Allah, yakni ruh ciptaan Allah, dan dengan ruh itu pula Allah menciptakan sekalian manusia, dan manusia yang pertama ialah nabi Adam. Allah berfirman yang artinya:
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur". QS. as-Sajadah 32 : 9.
Dengan demikian, nabi Isa tidak memiliki keistimewaan dengan keberadaan ruh yang ditiupkan kepadanya. Ruh yang ditiupkan kepadanya sama dengan ruh yang ditiupkan kepada sekalian makhluk ciptaan Allah yang bernyawa dan berjasad yang bergerak dan berkeliaran di atas kulit bumi ini.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menulis dalam bukunya al-Jawab Ash-Shahih li mon Boddalo bi Din al-Mosih, ditahqiq dan dikomentari oleh Dr. Ali bin Hasan, Dr. Abdul Aziz Askar dan Dr. Hamdan al-Hamdani (3/248), tentang penjelasan makna yang tepat kata ruhullah:
Ruh Allah maksudnya adalah malaikat yang dianya adalah ruh pilihan Allah, dan Allah mencintainya, seperti yang termaktub dalam al-Quran: lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa". la (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci" (QS. Maryam 19:17-19). Allah memberitakan, bahwa Dialah yang mengirim ruh-Nya kepada nabi Isa, lalu nabi Isa menjadi manusia yang sempurna. Jelas, bahwa nabi Isa adalah rasul utusan Allah. Maka dapat diketahui, ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah malaikat, yaitu ruh pilihan Allah, kemudian Allah menyandingkan kata ruh itu kepada Dzatnya, sama halnya dengan penyandingan kata benda yang lain dengan lafzul jalalah, seperti dalam ayat: "(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya" (QS. asy-Syams 91:13) dan ayat: "dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf dan orang-orang yang beribadat dan orang¬orang yang ruku' dan sujud" (QS. AI-Hajj 22 : 26) dan firman Allah: "(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum... " (QS. al-Insan 76 : 6) Kata yang disandingkan kepada Allah, jika itu adalah kata keterangan (sifat), tidak bermakna makhluk, seperti kata `llm, Qudrah, Kalam, dan Hayat (hidup), menjadi sifat kesucian Allah. Dan jika kata itu adalah kata benda, ia berdiri sendiri atau menjadi kata keterangan dari yang lain, contohnya: kata bait (rumah), naqah (unta), `abd (hamba) dan ruh (nyawa) menjadi milik, ciptaan yang disandarkan kepada pencipta dan pemiliknya. Hanya saja, dalam kaidah idhafat, mudhaf ilaih tidak terlepas dari pengkhususan kata mudhaf dengan sifat yang membuat mudhaf ilaih berbeda dari yang lain sebagai syarat sahnya idhafat. Misalnya, khusus Ka'bah, Naqah (unta tertentu) dan Ibadussholihin (hamba-hamba shalih)-lah yang dimaksudkan dalam idhafat `baitullah', 'naqatullah dan `ibadullah'. Demikianlah ruh khusus pilihan Allah yang disebut dalam idhafat `ruhullah', tidak digeneralisir sehingga masuk ruh-ruh yang buruk, seperti syeitan, orang-orang kafir. Ruh syeitan dan orang-orang kafir itu memang makhluk ciptaan Allah, namun tidak sah diidhofatkan kepada Allah seperti mengidhofatkan ruh-ruh yang suci dan bersih. Begitu juga tidak sah mengidhofatkan segala benda mati kepada Allah kecuali Ka'bah, dan tidak sah mengidhofatkan unta¬unta lain kecuali naqatullah (unta Allah) yang diterangkan di surat asy-Syams, yaitu unta nabi Shalih.
Makna yang tepat dari idhafat ruhullah itu adalah `malaikat utusan dari sisi Allah seperti yang termaktub dalam al-Qur'an: la (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci" (QS. Maryam 19 : 19), dan bukan seperti yang didakwakan umat Nasrani: `Ruh Allah menyatu dengan jasad Isa' atau `Ruh Allah pindah dari ke jasad Isa. Mahasuci Allah setinggi-tingginya dari tuduhan kotor mereka. Sekiranya ucapan umat Nasrani itu benar, pasti mereka diwajibkan menyembah Adam as., sebab Ardam tidak mempunyai ayah, dan sebab ruh Adam juga ditiupkan oleh Allah, sebagaimana termaktub dalam al-Quran "Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. al-Hijr 15:29). Dengan demikian, di sana tiada perbedaan antara peciptaan Adam as. dan Isa as. al-Quran menegaskan hal itu dalam ayat: "Sesungguhnya penciptaan 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia" (QS. Ali `Imran 3:59). Kesimpulannya, sudah seharusnya bagi orang yang berkeyakinan kontroversial untuk kembali ke jalan yang benar. Berpaling untuk menyembah Allah yang Esa, yang tiada satu pun sekutu dengannya, baik itu dari jenis malaikat ataupun nabi.
Wallahu'alam

11 Responses so far.

  1. Unknown says:

    Isa Rohullah, akan datang kedua kali dan menjadi hakim yang Adil... mengapa bukan Allah yang datang sendiri menjadi hakim adil di hari kiamat nanti??
    Apa istimewanya Isa Rohullah sehingga Dia yang menjadi hakim adil di hari kiamat nanti?
    Bukannya itu hak Allah sendiri yg menghakimi manusia di hari kiamat nanti? Jadi Isa tidak lain adalah Allah sendiri.

  2. Anonim says:

    Isa Rohullah adalah nama dari jasad yang dipakai ketika menyebar firman di bumi tapi yang jadi hal terpenting adalah Roh yang bersemayam dalam Isa Rohullah. Roh ini adalah bagian dari Allah dan Roh ini pula yang menjadi Hakim atas semua manusia. Semua manusia dari berbagai agama hanya memperhatikan jasad yang bernama Isa Rohullah atau Yesus tapi tidak Roh yang bersemayam di tubuhNya. Membenci pihak lain karena ketidakmengertian dan kesalah pahaman diri sendiri apakah benar?

  3. sidig says:
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
  4. sidig says:

    Ketika saya bilang "ohh mobilku..." apa lalu berarti mobil itu bagian dari tubuh saya. Ketika tiba - tiba saya melihat seseorang tertabrak mobil lalu saya berteriak "ohhh Tuhanku...." apa berarti yg ditabrak itu Tuhan.

  5. ANGGARA says:

    Klo suaramu apakah itu bagian dari dirimu!?seandainya suara anda bisa menjelma apakah itu bukan bagian dari diri anda!?
    Lg pula percontohan yg anda kurang dewasa...oh mobiku...oh tuhanku...
    Lagi pula Allah tdk berkata suaraku...
    Tp malaikat dan rasul yg berkesaksian bahwa Yesus itu firman Allah,Kallam Allah...
    Buka hati pikiran anda bila ingin selamat ke dlm kerajaan surga...Hanya Yesus jln yg lurus,Hanya dia satu satunya jln menuju surga...salain Dia tdk ada...anda mau penghuni surga Ikutlah Yesus percayakan dosa dosamu terampuni melalui darahNya yg kudus.

  6. ANGGARA says:

    Maaf para saudara kaum muslim...
    Sepertinya tercipta alquran hanya utk menolak Yesus sbgai Tuhan,dan hanya menyebarkan kata fitnah bahwa injil adlah palsu dan kontradiksi...apakah alquran wahyu Allah!?Sebb perkataan injil itu adalah kesaksian murid Yesus dan perkataan perkataan Yesus sendiri...sedangkan Yesus tdk berdosa dan merupakan kallam Allah,dan terangkat ke surga..dan berkata kata dari diriNya sendiri...kog bisa alquran sebagai hakim atau menghakimi Yesus...klo memank quran itu firman Tuhan tdk mungkin memfitnah,krn Allah tdk tkng fitnah,tdk mungkin menyalahkan krn Allah tdk tkng berperkara,dan tdk mungkin bicara agama,krn.Allah tdk ber agama...pikirkanlah dan renungkanlah.smoga bermanfaat bagi pemikir yg baik dan dewasa.amin

  7. Itulah dunia dimana Tuhan menciptakan segalanya....semua tergantung di diri kita masing masing dalam menjalankan kehidupan kita..kenapa kita harus saling tidak percaya satu dengan lainnya..itu bagaikan fenomena alam , ada pagi siang malam ..hujan..angin..panas..dll,namun kita tetap bernafas berkarya bernafkah..jalanlah kitaa di masing masing kepercayaan..kita..jagalah sikap dan perilaku kita di jalur kebaikan kebenaran hindarkan perbuatan dholim mungkar menyakiti fitnah kebencian...dst yang bertentangan dengan pemahaman ajaran kepercayaan kita masing..pasti negara kita akan maju berkembang pesat ..seperti negara negara lain di dunia ini...mari inteopeksi diri kita masing masing...

  8. Alangkah bahagianya kita ..bila para pemuka agama , kepercayaan pada mau menyatukan diri tidak lagi mempersoalkan perbedaan pemahaman kitab suci masing masing..anģaplah agama atau kepercayaan itu bagaikan pakaian dalam kita..supaya kita tidak kedinginan berada di fenomena alam semesta ini..jaman setiap waktu terus berubah..dinamis..pertanyaannya ...apakah ajaran dalam kitab kitab suci semua agama..menjadi dasar statis kehidupan kita ? Di era peradaban yang semakin maju..dan maju...ini..""? Pergeseran jaman..terus dan terus berubah..maju..terus.dulu zaman pendahulu kita kan tidal ada radil, telivisi , pswt terbang.dll nya ...manusia bisa ke bulan..anet lain...itulah Tuhan selali meridhoi akal dan prmikiran manusia berkembang pesat..maju.peradabannya..dibanding jaman dahulu era peradaban para nabi nabi... Tuhan / Allah todak membedabedakan segalanya umat di dunia ini...buktinya semua diberi kehidupan tanpa kecuali....tapi ironisnya...zaman sekarang..banyak umat manusia segala perilakunya seolah olah melebihi Sang Pencipta atau Tuhan kita ?? Tuhan tidak membedakan umatnya kan ? Semua diberikan kehiduoan kan ? Itulah dzat KeEsaan , Maha Adil, Maha kuasa Maha Welas Asih....la kok manusia banyak bertindak melebihi kuasa Tuhan..mari kita merenung...

  9. Guntardi says:

    boleh komentar disini?
    Injil Yohanes 1:1-14 jelas informasinya (dibaca penuh dari ayat 1 s/d 14), hanya saja catatan kaki (foot note) mengartikan interprestasi persepsi Firman = Allah. Lalu QS An Nisa 171 (dibaca Penuh seluruh ayat - ayatnya) Juga jelas informasinya yang langsung ke Pemahaman Isa = Adam. Tentu dalam hal Kalimatullah (Firman dari Allah) dan Ruhullah (Ruh dari Allah). Yang berbeda dalam hal Malaikat Jibril. Logika mengatakan "masa iya sih Jibril bawa Allah?" Akhirnya alam kreasi kita sebagai manusia membanding - bandingkan dengan pikiran manusia. Lihat matahari saja mata kita sakit, itu baru lihat ciptaan Allah, apalagi lihat Allah? Jibril bawa Allah masuk ke dunia? Matahari masuk ke Bumi?

  10. Joni says:

    Mau ngajak debat anda? Tinggalkan nomor mu

  11. Unknown says:

    Allah tidak beranak dan tidak pula diper anakan. Sesungguhnya dari kalian mengetahui kebenaran,janganlah dari kalian menyembunyikannya. Sesungguhnya dialah Allah yang maha Kudus lagi maha mulia ,dia telah menciptakan Isa Al-Masih putra Maryam, dialah Isa Al-Masih ruhhullah. Dia yang menurunkan Injil kepada nabi Isa sebagimana tuhan Allah telah menurunkan taurat kepada nabi Musa As, didalam semua kitab sebelum Al-Qur'an telah dijelaskan tentang nabi akhir zaman yaitu nabi Muhammad, janganlah kalian berpaling dari kebenaran dan jngn pula menyembunyikan..

Leave a Reply